Evaluasi Program Pembinaan Pelatihan Daerah (Pelatda) Atlet Sumsel Yang akan Berlaga Di PON XX Papua

OPINI96 Dilihat

Oleh : Daeng Supriyanto

Pekan Olahraga Nasional (PON) menjadi tolak ukur kemajuan daerah dalam prestasi olahraga karena dapat terlihat tingkat keberhasilan yang telah dicapai suatu daerah dan dapat mengetahui sejauh mana proses pembinaan yang telah dilaksanakan.

Pencapaian prestasi olahraga harus didukung dengan pembinaan yang baik dan terencana agar mencapai prestasi maksimal.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaa Nasional Bab VII pasal 27 ayat 1 berbunyi, “Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi dilaksanakan dan diarahkan untuk mencapai prestasi olahraga pada tingkat daerah, nasional dan internasional”

Selanjutnya pembinaan yang baik dimaksudkan agar prestasi dapat terus meningkat           dan bisa dipertahankan. Pencapaian prestasi yang optimal memerlukan pola pembinaan yang baik dan berkelanjutan.

Pola pembinaan yang baik harus mempunyai dasar dan tujuan pelaksanaan yang jelas dan terarah sehingga menjadi dasar untuk pelaksanaan pembinaan. Faktor lain yang mempengaruhi pembinaan yaitu perekrutan atlet maupun pelatih, anggaran, sarana dan prasarana, serta penjadwalan program latihan. Dalam proses pembinaan harus memperhatikan pelaksanaan jadwal latihan dan keefektifan program latihan. Bila semua faktor tersebut telah terpenuhi maka pencapaian prestasi akan menjadi lebih maksimal.

Perekrutan atlet harus mempunyai standar pemilihan yang jelas sehingga atlet yang diseleksi memiliki kualitas yang sangat baik sehingga prestasi yang diraih akan semakin maksimal. Proses perekrutan tidak hanya pada atlet saja tetapi pelatih juga harus melewati tahapan seleksi agar mendapatkan pelatih yang kompeten sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Pelatihan yang baik harus didukung oleh penjadwalan program latihan yang terencana dengan baik dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dapat menunjang keberhasilan latihan. Selanjutnya program latihan yang terencana dengan baik akan berdampak pada pelaksaan dan memberikan peningkatan yang signifikan dalam proses latihan sehingga dapat menghasilkan prestasi yang maksimal.

Sukses di berbagai    arena pada umumnya merupakan hasil dari perencanaan, kerja keras, komitmen, dan program latihan yang benar. Pencapaian yang optimal sangat memerlukan pola pembinaan yang baik dengan didukung oleh semua unsur yang terkait sehingga pencapaian prestasi yang akan diraih dapat terlaksana dengan maksimal.

Makna evaluasi program dapat membantu menilai seberapa besar program tersebut telah berjalan, dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan kedepannya. evaluasi program juga dapat diartikan “proses untuk mengetahui apakah tujuan program sudah dapat terealisasikan”.

Kata lain Evaluasi program adalah kegiatan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan suatu objek secara terencana, sistematik dan arah tujuan yang jelas. mengolah informasi serta menganalisanya, tentang bekerja atau tidaknya suatu program atau sejauh mana program tersebut telah tercapai, sehingga bisa diketahui bila terdapat perbedaan antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai, selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukkan alternatif atau pilihan yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.

Hasil evaluasi Konteks Program Pembinaan PELATDA Terpusat beberapa Cabang olahraga secara umum sudah mempunyai dasar pelaksanaan yang jelas dan tujuan program pelaksanaan PELATDA yang terarah sehingga dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembinaan untuk meningkatkan prestasi pada PON XX tahun 2021 di Papua.

Untuk pemahamaham program latihan PELATDA pelatih-pelatih yang direkrut wajib menjalani proses latihan selama 12 hari dengan tujuan agar dapat memahami tujuan dari program.

Atlet yang dipilih dalam pembinaan PELATDA berdasarkan prestasi, test kesehatan dan karakter/sikap atlet. Pada pelaksanaannya sudah dijalankan, dimana atlet diseleksi berdasarkan prestasi yang dimulai dari kejuaraan daerah, kemudian mengikuti test kesehatan dan selama proses persiapan pertandingan atlet selalu dinilai sikap dan kesiapan mentalnya sehingga dapat meraih prestasi di PON XX. Berbagai macam indikator yang diterapkan bertujuan agar atlet yang mewakili Sumsel memiliki kapasitas dan kompetensi yg diharapkan bisa memperoleh medali baik medali emas, medali perak dan medali perungggu di event yg akan diikuti.

Anggaran dari KONI tidak dapat diandalkan sepenuhnya karena keterbatasan anggaran yang dimilki sehingga terjadi kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pembinaan pada masing – masing cabor, hal ini membuat beberapa Pengprov tidak hanya fokus pada persiapan dan prestasi PON tetapi juga berusaha mencari tambahan dana demi menutupi kekurangan yang ada pada pelaksanaan PELATDA Terpusat. Keterbatasan yang ada bukan menjadi faktor untuk menghambat prestasi.

Sarana dan prasarana yang digunakan oleh beberapa cabor untuk melaksanakan program pembinaan PELATDA PON XX tahun 2021 belum memadai karena masih terdapat kekurangan dalam peralatan latihan fisik dan peralatan latihan tehnik.

Peralatan latihan tehnik jumlahnya terbatas dan kebanyakan dalam keadaan rusak dan masih standar nasional sedangkan yang dipakai pada pertandingan adalah peralatan dengan standar internasional.

Pelaksanaan program latihan berdampak pada peningkatan kualitas tehnik dan fisik atlet dalam persiapan dari waktu ke waktu sehingga atlet merasa siap untuk bertanding. Atlet juga telah mempersiapkan berbagai macam taktik dan strategi yang akan digunakan untuk menghadapi lawan pada saat bertanding di PON.

Berdasarkan evaluasi tujuan program pembinaan PELATDA yang dibuat oleh beberapa cabor yaitu dapat mempersiapkan atlet sumsel dengan maksimal sehingga meningkatkan prestasi dan mengangkat harkat dan martabat daerah di tingkat nasioanal (PON). Selain itu memberikan kesempatan kepada pelatih untuk menciptakan juara PON dan mendukung program kerja KONI Sumatera Selatan tentang pembinaan prestasi PON.

Pada pelaksanaan perekrutan pelatih sudah berjalan dengan baik dan sesuai aturan pemilihan pelatih yang dibuat oleh Pengprov masing-masing Cabor yaitu dengan melihat Prestasi khususnya peraih medali pada PON, mempunyai tempat latihan, dan aktif dalam agenda kegiatan.

Dalam perekrutan atlet terbuka dan bertahap yang dimulai dari kejuaraan tingkat daerah kemudian mengikuti test kesehatan dan melihat karakter/sikap atlet sendiri dalam proses menuju PON. Semua atlet diberikan kesempatan yang sama untuk bisa menjadi anggota Tim

Penjadwalan program latihan sudah dibuat sebelum pelaksanaan PELATDA dan wajib untuk diikuti. Penjadwalan latihan terdiri dari volume latihan, intensitas latihan dan frekwensi latihan.

Pelaksanaan program latihan berdasarkan dengan jadwal yang sudah dibuat tetapi yang harus dibenahi adalah disiplin waktu latihan dimana saat berlatih melebihi waktu yang sudah ditetapkan sehingga atlet bisa mempunyai waktu istirahat yang cukup.

Atlet mengalami peningkatan dalam tehnik dan peningkatan fisik,   selain  itu atlet juga  dapat menciptakan taktik dan strategi berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang di punya serta kemungkinan lawan yang dihadapi sehingga mempunyai gambaran apa yang dapat dilakukan pada saat pertandingan.

Usulan dan saran sebagai berikut:

  1. Pelaku Olahraga supaya memperhatikan serta melakukan pengawasan bagaimana pelaksanaan pembinaan PELATDA agar dapat berjalan secara maksimal, dari setiap lini, terutama dalam proses latihan sehingga waktu latihan dan istirahat atlet berjalan konsisten.
  • Terkait masalah perlengkapan latihan yang belum terpenuhi secara standar internasional hendaknya segera dibicarakan dengan pihak Terkait.
  • Pelaku Olahraga duduk bersama untuk   membahas masalah kebutuhan tim secara menyeluruh.
  • Kepada pelatih hendaknya selalu mengayomi dan memberikan program latihan yang sesuai kepada para atlet serta selalu mengawasi setiap jalannya latihan, serta mengawasi segala aktivitas diluar latihan. Pelatih hendaknya menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab serta kerja sama kepada semua atlet. Pelatih juga hendaknya memanfaatkan IPTEK serta informasi – informasi yang berkembang tentang dunia kepelatihan. Pelatih juga harus membuat setiap program latihan dengan benar supaya latihan dapat berjalan sebagai mana yang telah diharapkan.
  • Kepada para atlet yang terlibat didalam pembinaan PELATDA supaya berlatih dengan anjuran yang telah ditentukan oleh pelatih dan berlatih dengan giat supaya target yang ingin dicapai dapat diraih. Atlet juga hendaknya tidak selalu mengeluh dengan program latihan yang telah diberikan dan selalu berdiskusi dengan pelatih apabila ada kendala yang dialami pada saat latihan.
  • Pemerintah melalui KONI menyiapkan Pelayanan atau Asuransi Kesehatan kepada atlet baik itu selama proses persiapan PON maupun setelah selesai PON minimal satu bulan setelah PON sehingga atlet mempunyai kepastian kesehatan setelah pelaksanaan PON.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *